Monday, March 11, 2013

FIQH SYAFI’I (01 - Thaharah) - 01 Keharusan Bersuci


Bersuci secara etimologis berarti membersihkan diri dari kotoran. Apakah itu kotoran yang sifatnya indrawi {حسيَّة } seperti najis, ataupun kotoran yang sifatnya maknawi {معنوية} seperti aib. Kedua pengertian ini digunakan dalam dua ungkapan berikut: “Bersuci dengan menggunakan air”, artinya membersihkan diri dari daki; “menyucikan diri dari dengki”, berarti membersihkan diri dari dengki.

Sementara itu menurut syara’, bersuci memiliki pengertian suatu perbuatan yang menyebabkan bolehnya melaksanakan shalat (atau hal lain yang hukumnya sama dengan shalat). Misalnya, berwudhu (untuk orang yang belum berwudhu), mandi (bagi orang yang wajib mandi), serta membersihkan pakaian, badan, dan tempat.

Islam sangat memperhatikan kesucian dan kebersihan. Hal ini terlihat dari beberapa perintah dan anjuran berikut ini:


Perintah Berwudhu sebelum melaksanakan shalat, beberapa kali setiap hari

Allah Ta’ala berfirman:

{يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قُمْتُمْ إِلَى ٱلصَّلَوٰةِ فَٱغْسِلُوا۟ وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى ٱلْمَرَافِقِ وَٱمْسَحُوا۟ بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى ٱلْكَعْبَيْنِ }

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan salat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki,” (Q.S. Al-Maidah: 6)

Islam menganjurkan mandi sebelum beraktivitas

Allah Ta’ala berfirman:

{وَإِن كُنتُمْ جُنُبًۭا فَٱطَّهَّرُوا۟ }
“Jika kamu junub maka mandilah.”(Q.S. Al-Maidah: 6)

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam  juga bersabda:

(لِلهِ عَلَى كلَّ مُسْلِمٍ أَنْ يَغْتَسِلَ فيِ كُلِّ سَبْعَةِ أَيَّامِ يَوْماً يَغْسِلُ فِيهِ رَأْسِهُ وَجَسَدَهُ)

“Merupakan hak Allah terhadap seorang Muslim dia mandi sekali tujuh kali dengan cara membasahi kepala dan badan.” (H.R. Al-Bukhary, no. 849, dan Muslim, no. 856)

Anjuran memotong kuku, menggosok gigi dan membersihkan pakaian.

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

(خَمْسٌ مِنَ الفِطْرَةِ : الْخِتان، والاسْتِحْدَاد، وَنْتفُ الإِبط، وَتَقْليمُ الأْظافِر، وَقَصُّ الشَّاربِ)

“Ada lima kegiatan kegiatan yang merupakan fitrah: berkhitan, mencukur bulu kemaluan, mencabut bulu ketiak, memotong kuku, dan memendekkan kumis.” (H.R. Al-Bukhary, no. 5550, dan Muslim, no. 257)

Beliau juga bersabda:

(لّوْلاَ أَنْ أَشُقَّ عَلى أُمَّتي لأَمَرْتُهُمْ بِالسِّواكِ عِنْدَ كلِّ صَلاَةٍ)

“Jika bukan karena khawatir memberatkan umat, pastilah aku menyuruh mereka untuk bersiwak setiap kali akan shalat.” (H.R. Al-Bukhary, no. 847, dan Muslim, no. 252)


Mencukur bulu kemaluan

Mencukur bulu kemaluan dilakukan denga pisau cukur. Allah Ta’ala  berfirman:

{وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ}

“Dan bersihkanlah pakaianmu.” (Q.S. Al-Muddatstsir: 4)

Di samping itu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda pula kepada para sahabat:

(إِنَّكُمْ قَادِمُونَ عَلى إِخْوَانِكُمْ، فَأَصْلِحوا رِحَالَكُمْ، وَاَصْلِحُوا لباسَكم، حتى تكونوا كأنكم شامةٌ في الناس، فإن اللهَ لا يحبّ الفُحْشَ وَلا َالتَّفَحُّشَ)

“Sesungguhnya kalian akan bertemu dengan saudara-saudara kalian. Maka dandanilah pelana kalian dan baguskan pakaian kalian hingga seakan-akan kalian adalah orang terpandang. Karena Allah tidak menyukai kekejian dan membiasakannya.” (H.R. Abu Daud, no. 4089)

Allah Ta’ala berfirman:

{إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلتَّوَّٰبِينَ وَيُحِبُّ ٱلْمُتَطَهِّرِينَ}

“Sungguh, Alah menyukai orang yang bertobat dan menyukai orang yang menyucikan diri.” (Q.S. Al-Baqarah: 222)

Agama juga menganggap bersuci sebagai separuh keimanan. Beliau shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

(الطُّهور شَطْرُ الإيمان)

“Bersuci itu separuh dari iman.” (H.R. Muslim, no. 223)



Sumber: Al-Fiqh Al-Manhajy, Musthafa Al-Bugha, Musthafa Al-Khann dan Ali Asy-Syurbajy
Penerjemah: Misran, Lc
Diketik oleh Hasan Al-Jaizy dari buku Fikih Manhaji, Kitab Fikih Lengkap Imam Asy-Syafi’i, Darul Uswah









No comments:

Post a Comment